Beranda | Artikel
Tak Malu Lagi Berbuat Maksiat
Rabu, 12 Juli 2017

Khutbah Pertama:

إنَّ الحمدَ للهِ نحمدُه ونستعينُه ونستغفرُه ونتوبُ إليه ، ونعوذُ باللهِ من شرورِ أنفسِنا وسيئاتِ أعمالِنا ، مَن يهده الله فلا مضلّ له ، ومَن يُضلل فلا هاديَ له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنّ محمدًا عبدُه ورسولُه ؛ صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين .

أما بعد معاشر المؤمنين عباد الله : اتقوا الله تعالى

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala. Dekatkanlah diri pada-Nya dengan penuh kesadaran bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Takwa kepada Allah adalah menaati-Nya berdasarkan petunjuk-Nya dengan berharap pahala dari-Nya. Dan tidak bermaksiat kepada-Nya berdasarkan petunjuk-Nya dengan perasaan takut akan adzab-Nya.

Ibadallah,

Sesungguhnya bentuk kejahatan yang besar adalah seseorang melakukan perbuatan dosa secara terang-terangan. Ia menampakkan perbuatan rendah dan kejinya. Yang demikian adalah bentuk nyata-nyata dari pembangkangan dan pengrusakan. Pelakunya layak mendapat hukuman da kemarahan dari Allah di dunia dan akhirat.

Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Seluruh umatku mu’afa (dimaafkan dosanya), kecuali orang yang melakukan dengan terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan dengan terang-terangan yaitu, seseorang melakukan sesuatu perbuatan (kemaksiatan, Red.) pada waktu malam, lalu dia masuk pada waktu pagi, kemudian mengatakan: “Hai, Fulan! Kemarin malam aku telah melakukan demikian dan demikian”. Dia telah melewati malamnya dengan ditutupi (kemaksiatannya) oleh Rabb-nya (Penguasanya, Allah), dan dia masuk pada waktu pagi menyingkapkan tirai Allah darinya”.

Ibadallah,

Orang-orang yang terang-teranga berbuat maksiat dianggap sebagai pengkhianat. Karena Allah telah menutupi aib dan kesalahannya. Kemudian dia malah menampakkannya. Ia ingin populer dan mendapat kedudukan di tengah orang-orang yang mendengar dan melihat apa yang ia lakukan. Ini adalah sebuah kejahatan. Kalau sampai maksiatnya itu menginspirasi orang-orang untuk melakukan hal serupa, maka kemungkaran dan kejahatannya lebih besar lagi.

Ibadallah,

Perbuatan terang-terangan melakukan dosa. Menampakkannya di tengah khalayak adalah kejahatan besar. Karena hal itu sangat cepat pengaruhnya dalam menimbulkan kerusakan di muka bumi. Orang yang terang-terangan berbuat maksiat, hakikat adalah orang yang hilang akal sehatnya. Ia menantang murka Allah Ta’ala. Mereka ini adalah orang-orang yang menyengajakan diri untuk terhalangi dari maaf Allah. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ

“Seluruh umatku akan diampuni, kecuali orang-orang yang melakukan dosa secara terang-terangan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Ibadallah,

Orang-orang yang terang-terangan bermaksiat telah menjatuhkan wibawanya sendiri di tengah masyarakat. Ia telah mencampakkan kehormatan pribadinya. Mempersilahkan orang-orang membicarakan aibnya dan kejahatannya. Ia tak lagi memiliki kehormatan.

Orang-orang yang demikian telah menampakkan diri bahwa mereka adalah orang yang kosong dari agama dan nilai-nilai akhlak yang luhur. Mereka telah meremehkan hak Allah dan Rasul-Nya. Serta hak orang-orang yang beriman.

Orang-orang yang terang-terangan bermaksiat layak juga dihukum secara terang-terangan. Dia sendiri telah menjatuhkan dirinya secara terang-terangan. Dengan dihukum demikian, diharapkan terhentilah keburukan dan kerusakannya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya kemungkaran yang terang-terangan harus diingkari dengan terang-terangan pula. Tidak ada istilah ghibah padanya. Harus dihukum secara terang-terangan pula. Dan orang-orang yang dikenal baik semestinya tidak turut serta menyalatkan jenazahnya. Mencegah muncul orang semisalnya. Tidak mengikuti pengurusan jenazahnya.”

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ {إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آَمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النور:19]

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” [Quran Nur: 19].

. بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم . أقول هذا القول واستغفر اللهَ لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنَّه هو الغفورُ الرحيمُ .

Khutbah Kedua:

الحمدُ للهِ عظيمِ الإحسانِ، واسعِ الفضلِ والجودِ والامتنانِ، وأشهد أنَّ لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدًا عبدُه ورسولُه، صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعدُ عباد الله : اتقوا الله تعالى .

Ibadallah,

Manusia adalah di antara makhluk Allah Jalla wa ‘Ala. Allah mengadakan mereka yang sebelumnya mereka tidak ada di muka bumi ini. Tujuan diadakan tersebut adalah agar mereka menjadi hamba yang taat, tunduk, berserah diri, dan patuh kepada yang menciptakan mereka dari sesuatu yang tidak ada.

Akan tetapi manusia, tatkala akalnya rusak, fitrahnya berubah, dan dia dipengaruhi oleh setan, ia akan menjadi songkak dan ingkar. Menjadi sombong dan merusak. Menjadi jahat dan tak bisa diatur. Dan perbuatan-perbuatan jahat lainnya. Siapa yang hidupnya berada di atas keburukan demikian, maka musibah besar baginya. Ia akan menerima hukuman. Dan hal seperti ini sangat cepat mendatangkan murka Allah.

اللهمَّ أَجِرنا أجمعين من سخطِك وعقابِك يا ذا الجلالِ والإكرامِ ، اللهمَّ واستعملنا في طاعتِك ، ووفِّقنا لرضاك، واهدِنا إليك صراطًا مُستقيمًا ، اللهمَّ واكِفنا بقدرتِك وعزّتِك ومَنِّكَ يا ذا الجلالِ والإكرامِ إفسادَ المُفسدين وإلحادَ الملحِدين وإجرامَ المُجرمين يا حيُّ يا قيّومُ يا ذا الجلالِ والإكرامِ يا ربَّ العالمين .

وصلّوا وسلِّموا – رعاكم الله- على محمد بن عبد اللهِ كما أمركم اللهُ بذلك في كتابِه فقال: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .

اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمدٍ كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيدٌ ، وبارك على محمدٍ وعلى آل محمدٍ كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد ، وارضَ اللهمّ عن الخلفاءِ الراشدين الأئمةِ المهديين أبي بكرٍ وعمرَ وعثمانَ وعليٍّ ، وارضَ اللهمّ عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومَن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنِّك وكرمِك وإحسانِك يا أكرم الأكرمين .

اللهم أعزَّ الإسلامَ والمسلمين ، وأذلَّ الشركَ والمشركين ، ودمِّر أعداءَ الدينِ ، واحمِ حوزةَ الدينِ يا ربَّ العالمين. اللهمَّ آمِنَّا في أوطانِنا ، وأصلح أئمتَنا وولاةَ أمورِنا ، واجعل ولايتنا فيمَن خافك واتقاك واتَّبع رضاك يا ربَّ العالمين.

اللهمَّ وفِّق وليَّ أمرنا لهداك ، واجعل عملَه في رضاك ، وأعنْهُ على طاعتِك يا حيُّ يا قيّومُ ، وارزقه البطانةَ الصالحةَ الناصِحةَ . اللهمَّ وفَّق جميعَ ولاةِ أمرِ المسلمين للعمل بكتابِك واتِّباعِ شرعِك يا حيُّ يا قيُّومُ يا ذا الجلالِ والإكرامِ، اللهمَّ آتِ نفوسَنا تقواها ، زكِّها أنت خير مَن زكّاها أنت وليُّها ومولاها . اللهمَّ أعنّا ولا تُعنْ علينا ، وانصرنا ولا تنصر علينا ، وامكُر لنا ولا تمكر علينا ، واهدنا ويسر الهدى لنا ، وانصرنا على مَن بغى علينا . اللهمَّ اجعلنا لنا شاكرين ، لك ذاكرين ، إليك أوّاهين مُنيبين ، لك مُخبتين لك مُطيعين . اللهمّ تقبّل توبتَنا، واغسل حوبتَنا ، وأجِبْ دعوتَنا ، واهدِ قلوبَنا ، وسدّد ألسنتَنا ، واسلُلْ سخيمةَ صدورِنا . اللهم وأصلح ذات بينِنا ، وألّف بين قلوبِنا، واهدنا سبُل السلام ، وأخرجنا من الظلمات إلى النور ، وبارك لنا في أسماعِنا وأبصارِنا وأزواجِنا وأموالِنا وأوقاتِنا وذريّاتِنا ، واجعلنا مُبارَكِين أينما كنَّا ، اللهمَّ ومَن أراد في بلادِنا وبلادِ المسلمين سوءًا وشرًّا وفسادًا فأشغِلْهُ في نفسِهِ يا حيُّ يا قيُّومُ ، واجعلْ كيدَه تدميرًا عليه يا ذا الجلالِ والإكرامِ . ربَّنا إنَّا ظلمنا أنفسنا وإنْ لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننَّ من الخاسرين . ربَّنا آتِنا في الدنيا حسنةً وفي الآخرةِ حسنةً وقنا عذابَ النارِ .

عباد الله : اذكروا الله يذكركم ، واشكروه على نِعَمِهِ وآلائِه وأفضالِهِ يزدكم ) وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Print Friendly, PDF & Email

Artikel asli: https://khotbahjumat.com/4699-tak-malu-lagi-berbuat-maksiat.html